Kapan sebetulnya kita ini dikatakan sudah siap menikah ? ketika sudah 25 tahun atau ketika materi kita sudah cukup, lantas parameter cukup itu sampai dimana ?

Pertanyaan seperti itu memang saya tak punya jawaban pasti dan tepat, yang jelas saya akan menikah jika memang sudah waktunya, maksudanya, ketika yang diatas sudah mengijinkan, jodoh dan rizki kan sudah ada yang ngatur, biarkan berjalan seperti adanya tak perlu terlalu ambisi dan mengejar, biarkan alam saja yang menyeleksinya, biarkan waktu yang mengubah kapan saya harus berubah menjadi seorang istri,eitss tapi apa ini adalah suatu bentuk keputusasaan ?

Lantas, arti pernikahan nya sendiri apa saya sudah memahaminya ?. saya tau pernikahan bukan sekedar acara pesta meriah,gugup ketika ijab kabul, ato malu malu ketika malam pertama, banyak kompromi disebuah pernikahan , dimana satu sama lain baik sadar maupun tidak sadar, saling mengikuti pola dan kebiasaan hidup pasangan nya dan hampir melupakan standar nya sendiri. Apakah memang seperti itu ?

Kata orang cinta dalam sebuah pernikahan hanya bisa bertahan 3 bulan saja, sisanya hanya sebuah apresiasi, toleransi dan imajinasi saja, lalu apa kita yakin bisa hidup bahagia sepanjang umur hanya dengan sebuah toleransi dan apresiasi ?

Sebagian orang pula mengatakan bahwa banyak hal indah disebuah pernikahan, kita tidak sendiri lagi, ada orang yang bisa kita bagi kebahagian dan kesedihan, ada perlindungan dan pengakuan, tapi……….Hmmm apa kita juga akan yakin bahwa pasangan kita adalah pilihan yang tepat yang bisa melindungi kita dalam sebuah kenyamanan ? jangan jangan kita akan merasa tertipu, yang ternyata pasangan kita adalah orang yang kasar dan tak bertanggung jawab ?

Mungkin kita memilih untuk tidak menikah saja, dengan tidak menikah kita tidak harus merubah standar hidup kita, tidak harus banyak berimajinasi, bertoleransi, bahkan kita tidak perlu was was akan merasa tertipu jika pasangan hidup kita ternyata bukan orang yang tepat, akan tetapi apakah ini adalah sebuah keputusan yang bijaksana ?

Jadi, sebetulnya pernikahan itu apakah sebuah kesempatan atau kah sebuah pilihan? Nah lho makin ribet kan … ?